Rabu, 24 Maret 2010

CINTA NINDA

“ Nia!“

“Kania!”

Samar-samar aku mendengar seseorang memanggilku dari kejauhan. Aku mencari kesana kemari orang yang memanggilku itu, lalu dari jauh terlihat sosok yang sudah lama tidak kujumpai. Terakhir kali aku bertemu dengannya kira-kira 2 tahun yang lalu dan keadaannya sangat menyedihkan. Tapi sosok yang kulihat sekarang sangat jauh berbeda dengan 2 tahun yang lalu, sekarang dia terlihat sangat cantik dan bahagia.

“Hi Kania! Apa kabar?”

“Udah lama ya kita gak ketemu. Ihh.. kangen deh.”

“Kamu kangen gak sama aku?” tanyanya dengan penuh semangat.

Namun aku masih diam terpaku beberapa saat.

“ Nia!! kok diem aja sih? “ kata Ninda sambil menepuk lenganku sehingga membuyarkan lamunanku.

“ Oh, Ninda? Ya ampun!!”

“ Sorry... sorry... !!! “ kataku cepat karena merasa tidak enak pada Ninda.

“ Kabarku baik. Kamu gimana?”

“ Iya, aku juga kangen kok. Kamu kemana aja?”

Mendengar pertaanyaan terakhirku wajah Ninda sedikit berubah.

“ Aduh!!” sesalku dalam hati.

“ Kenapa nanya itu?”

Sambil tersenyum Ninda mulai bercerita.

“ Selama 2 tahun ini aku tinggal di Surabaya. “ jawab Ninda

“ Surabaya? “ tanyaku heran

“ Iya, Surabaya! “ lanjut Ninda dengan santai

“ Kok bisa? “

“ Ya bisa lah!! Adi minta aku buat ngelupain semuanya dan memulai hidupku yang baru di tempat yang baru pula. Jadi dia minta aku buat tinggal di Surabaya.” lanjutnya.

“ Adi? “

“ Iya, Adi!! bukannya kamu yang ngerencanain buat nemuin aku sama dia waktu itu? “

“ Jadi, semenjak itu kalian . . .?”

“ He'em. . .! “ jawabnya

“ Terus Adi tau kalo kamu udah. . . Eh, maaf Nda, maafin aku ya! Aku gak bermaksud buat ngingetin kamu sama masalah itu lagi.” kataku menyesal.

“ It's OK.” kata Ninda

“ Lagian aku udah gak apa-apa kok. Aku udah bisa ikhlas dengan semuanya. And sekarang aku bahagia sama Adi.” jelasnya dengan wajah berseri-seri.

Memang aku merasakan ada banyak perubahan yang sangat besar pada Ninda. Dia lebih terlihat sabar, tenang, dewasa, tutur katanya juga santun dan yang paling berarti kini dia terlihat sangat bahagia. Melihatnya seperti ini, rasanya kejadian beberapa tahun yang lalu seakan-akan tidak pernah terjadi. Aku masih ingat dengan jelas bagaimana Ninda menderita karena cintanya.

***

Beberapa tahun silam Ninda menghadapi sebuah persoalan yang sangat berat. Dia disakiti, dicampakan, dan dikhianati oleh orang yang sangat dia cintai.

Meskipun begitu, dia tetap setia pada Kevin dan berusaha agar Kevin tetap bersamanya. Berbagai cara dia lakukan untuk membuat Kevin sadar bahwa Ninda itu adalah cinta sejatinya, tapi karena tindakannya itu banyak orang yang menganggap Ninda wanita murahan dan tak tahu malu.

Pernah suatu waktu Ninda bersujud dikaki Kevin agar Kevin tidak memutuskan hubungan mereka. Sebenarnya dalam hati aku sangat marah dan kesal pada kevin, tapi apa lah dayaku. Aku tidak bisa menghentikan Ninda karena aku yakin Ninda punya alasan yang kuat kenapa dia melakukan itu.

Setelah kejadian itu banyak yang membicarakan Ninda. Saat aku sedang di kantin, aku sempat mendengar beberapa orang menjelek-jelekkan Ninda. Sebagai sahabatnya, mendengar semua itu aku merasa sakit.

Beberapa hari kemudian, dengan ragu aku menanyakan alasan itu pada Ninda.

“ Nda, beberapa hari yang lalu gue liat lu sujud dikaki Kevin. Lu kenapa sih sampe mau ngelakuin kayak gitu. Cowok di dinia ini kan bukan hanya Kevin? “ Tanyaku

Beberapa saat Ninda hanya terdiam. Hal itu membuatku didera ribuan pertanyaan.

“ Nia! “

Akhirnya Ninda mulai bicara. Namun suaranya terdengar sedikit ragu, takut dan malu.

“ Iya? “

“ Sebenarnya ada hal yang selama ini gue sembunyiin. “

“ Apa itu? “

“ Hm. . .”

“ Lu ga usah malu Nda. Gue bakal berusaha buat jadi pendengar yang baik. Gue janji gak akan cerita ke siapa-siapa kok. Lu percaya sama gue kan? “ seruku meyakinkan Ninda agar mau menceritakan rahasianya itu padaku.

“ Ni, gue. . . gue. . . gue udah gak virgin lagi. “ Katanya sambil menutup matanya dengan tangan dan mulai menangis.

“ APA?? “ Aku terkejut sekali mendengar ucapan Ninda itu.

“ Nda. Itu gak mungkin. Lu bohong kan? Bilang sama gue kalo lu bohong kan Nda? “ desakku pada Ninda.

“ Enggak, semua itu bener. Gue udah gak virgin lagi.”

“ Siapa yang tega ngelakuin itu Nda? “ tanyaku

Ninda diam lagi.

“ Siapa Nda? Ngomong dong jangan diem aja? Jangan bikin gue jadi bingung? “ desakku lebih keras lagi

“ Siapa? “ aku semakin mendesak Ninda sambil mengguncang bahunya.

“ KEVIN. . .!! “ jawab Ninda seraya memelukku

“ Yang ngelakuin itu Kevin. Makanya gue gak mau dia pergi gitu aja ninggalin gue. “ lanjut Ninda sambil terus menangis

“ Ya Allah Nda. Kenapa lu gak pernah cerita? Sekarang gue ngerti kenapa lu sampe mau bersujud dikaki Kevin. “

“ Gue bakal bantu lu buat bikin Kevin balik lagi sama lu. Gue janji. “ kataku

“ Makasih ya Nia! Lu emang sahabat gue yang paling baik. “

“ Iya, sama-sama. Pokoknya lu harus yakin kalo kita pasti bisa bikin Kevin balik lagi sama lu. “

***

Setelah itu aku dan Ninda berusaha untuk membuat Kevin kembali pada Ninda. Sampai suatu ketika kami bertemu dengan seorang pria bernama Adi.

Awalnya,aku merasa Adi mempunyai maksud yang tidak baik pada Ninda karena dia terus-menerus mendekati Ninda meskipun Ninda tidak meladeninya. Sampai suatu saat.

“ Ninda. Gue suka sama lu. Lu mau gak jadi cewek gue? “ tanya Adi

Aku kaget, dan juga heran kenapa Adi sampai nekat nembak Ninda padahal seharusnya Adi tau kalo Ninda masih mengharapkan Kevin. Tapi, di sisi lain aku sedikit senang. Aku juga tidak tahu kenapa.

Mendengar Adi nembak dia secara tiba-tiba, Ninda langsung naik darah.

“ Eh Di, lu tuh gak nyadar apa kalo selama ini gue nyuekin lu? Gue itu udah punya pacar tau. Namanya Kevin, dan gue bakal tetep setia sama dia. Lu ngerti kan? “ jawab Ninda

Mendengar jawaban dari Ninda adi malah bersikap santai.

“ Gue tau kok masalah lu sama cowok lu. Gue juga tau kalo Kevin udah khianatin lu. And selama ini kalian lagi berusaha buat bikin Kevin balik lagi sama lu kan? Gue gak tau kenapa lu masih ngarepin cowok yang udah nyakitin and ninggalin lu. Padahal masih banyak cowok-cowok lain di luar sana. Kalo lu tetep kayak gini lu . . . “

“ Lu gak bakal ngerti kenapa gue ngelakuin semua ini dan lu gak perlu ngerti karena gue gak mau lu ngerti. “ sambar Ninda

“ Ayo Nia! Kita pergi dari sini. “ Ninda dengan cepat menarikku pergi.

Sejak kejadian itu kami tidak pernah bertemu Adi lagi. Kami pun fokus pada usaha kami untuk membuat Kevin kembali pada Ninda. Akan tetapi, semua usaha kami selama kurang lebih 2 bulan sia-sia saja. Kevin tetap tidak mau kembali pada Ninda, dan Ninda yang malang itu harus ikhlas menerimanya.

Saat mengetahui semua itu, aku melihat Ninda seperti tidak punya semangat hidup lagi. Sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya kini sudah tiada. Aku ingin melakukan sesuatu tapi aku sendiri tidak tahu apa. Sampai suatu ketika aku bertemu lagi dengan Adi. Ternyata selama ini dia menghilang karena dia mendapatkan tugas ke luar kota.

Dari pembicaraan kami, aku tahu kalau Adi masih menyukai Ninda. Akhirnya aku ceritakan keadaan Ninda sekarang dan aku meminta Adi untuk bersedia menghiburnya.

Aku diam-diam mengatur pertemuan Adi dan Ninda. Awalnya Ninda sempat marah padaku, tapi lama-kelamaan dia sadar bahwa yang aku lakukan ini untuk kebaikannya juga. Aku ingat, beberapa hari setelah pertemuan yang kuatur waktu itu aku tidak dapat menghubungi mereka. Aku juga sudah coba kesana kemari mencari informasi tapi sia-sia.

***

“ Nda? Abis kamu ketemu sama Adi kamu pergi kemana sih? Aku sampe bingung tau nyariin kamu. Adi juga gak ada kabar. Gimana ceritanya sih? “ tanyaku

“ Oh, waktu itu ya.”

Ninda diam sejenak. Lalu dia lanjutkan.

“ Waktu itu aku cerita semuanya sama Adi, awalnya Adi marah dan gak mau ketemu aku, aku juga ngurung diri di rumah selama dua hari. Lalu,waktu aku mau nemuin kamu buat bilang kalo aku mau pindah ke rumah sodara tiba-tiba Adi udah ada di depan rumah dan dia minta aku buat ikut dia ke Surabaya. Dia juga minta aku buat lupain semuanya dan mulai hidup baru sama dia, sampe-sampe HPku dia buang dan aku belum sempet buat hubungin kamu Ni. “ jelasnya

“ Aku minta maaf ya kalo waktu itu aku bikin kamu bingung. Kamu gak marah kan? “ lanjut Ninda

“ Oh, gitu ceritanya. Kalo akhirnya jadi kayak gini aku gak marah sama sekali. Aku justru malah seneng. “

DIRECT METHOD


  • The Direct Method emerge when The Grammar-Translation Method was not very effective in preparing students to use the target language communicatively.
  • As its name, The Direct Metthod taught the lessons directly in the target language, with no recourse to the students' native language.

  • In this method, lessons begin with dialogue using a modern conversational style or reading a passage or play aloud in the tarhet language.

  • The purpose of the Method is to enable students communicative in the target language. Because of that, students' mother tongue is never use. Also there is no translation to the students' native language, thus the teacher should demonstrate the meaning of new word or phrase through the use of realia, pictures or pantomim.

  • Grammar is taught Inductively; that is, the students are presented with examples and they figure out the rule or generalization from the example.

  • Teacher asked students in the target language and students answered in the taget language too.

REVIEWING THE TECHNIQUES

  1. Reading aloud

    Students reading a passage or dialogue aloud.

  2. Question and answer exercise

    Students are asked questions and answer in full sentences so that they practice new words and grammatical sructure in the target language.

  3. Getting students to self-correct

    If the student makes an error, the teacher repeat what the student said, stopping just before the error so stuednt knows that the next word eas wrong.

  4. Conversation practice

    The teacher asks students a number of questions in the target language, which the students have to understand to be able to answer correctly.

  5. Fill-in-the-blank exercise

    The exercise almost same with the Grammar-Translation Method but in Direct Method all the items are in the target language; furthermore, no explicit grammar rule would be applied.

  6. Dictation

    The teacher reads a passage aloud three times and the students write down what they listen. At the end, the teacher reads and the students check their work.

Senin, 15 Maret 2010

Opini

KEREENNN..!!!!!
HEBAAATTT...!!!!
SUBHANALLAH...!!!!
Semua itu adalah kata-kata yang keluar dari pikiran saya ketika selesai membaca buku tentang Pak Ibnu Sutowo. Beliau merupakan sosok yang sangat luar biasa, yang dengan segenap jiwa mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia. Beliau juga orang yang sangat bertanggung jawab terhadap tugas yang dipikulnya, dan dari semua tugas yang diberikan Beliau telah sukses menjalankannya dengan baik mulai dari seorang dokter, tentara, dirut perminyakan ( pertamina ), ketua PMI sampai menjadi ketua BPW ( Badan Pengembangan Wallacea ) yang bergerak di bidang perlindungan terumbu karang serta flora dan fauna di kawasan Wallacea. Semangat dan kerja kerasnya untuk mensejahterakan masyarakat sangat luar biasa, dan kontribusi Beliau terhadap negeri ini juga sangat besar. Sebagai generasi muda kita harus meniru semangat dan kerja kerasnya itu. Selain itu prinsipnya yang bekerja sambil belajar dan belajar terus selagi bekerja keras mampu menjadikannya sebagai seorang leader sejati yang berani mengambil resiko dan berani mengambil tanggung jawab. Semoga pemimpin-pemimpin kita sekarang ini dapat mengambil contoh dari Pak Ibnu tentang pengabdiannya terhadap Bangsa dan Negara. Amin!!!!

Sabtu, 06 Maret 2010

CERMIN

Aku tak tahu apa itu sedih
Aku juga tak tahu bagaimana rasanya senang
Setiap hari
Banyak orang yang datang padaku
Kadang mereka tersenyum bahagia
Namun, tak jarang pula mereka menangis dihadapanku
Sejujurnya aku bingung
Sebenarnya apa yang sedang mereka pikirkan
Ada yang memuji diri sendiri di depanku
Tapi ada juga yang memaki dirinya sendiri di depanku
Andai aku bisa bicara
Akan ku ungkapkan kebingunganku itu
Namun apalah dayaku
Aku hanya sebuah cermin
Yang diciptakan sebagai benda mati

Grammar-Translation Method

GRAMMAR-TRANSLATION METHOD

The Grammar-Translation Method is not new. It was called the Classical Method since it was first used in the teaching the classical language, Latin and Greek (Chastain 1988). Earlier in this century, this method was used for the purpose fo helping students read and appreciate foreign language literature. It was also hoped that, through the study of the grammar of the target language, students would become more familiar with the grammar of their native language and that is familiarity would help them speak and write their native language better. Finally, it was thought that foreign language learning would help students grow intellectually; it was recognized that students would probably never use the target language, but the mental exercise of learning it would be beneficial anyway.

In this method, classes are taught in the students' mother tongue or native language, with little active use of the target language. The process of learning is through a passage. First of all the teacher give a passage to be read, then each of the student is called on to read a few lines from the passage. After they finished reading, they are asked to translate into native language and answer some questions related to the passage.

The teacher usually emphasizes two aspects, they are vocabulary and grammar. Vocabulary is taught in the form of isolated word lists. They also have to memorize native-language equivalents for target-language vocabulary words. Meanwhile, students study grammar deductively; that is they are given the grammar rules and examples, are told to memorize them, and then are asked to apply the rules to other examples. They also learn grammatical paradigms such as verb conjugations.

Reading and writing are primary skills that the students work on. There is much less attention given to speaking and listening. Pronounciation receives little, if any, attention.

REVIEWING THE TECHNIQUES

Translation of a literary passage

Students translate a reading passage from the target language into their native language. The reading passage then provides the focus for several classes: vocabulary and grammatical stuctures in the passage are studied in subsequent lessons. The passage may be excerpted from some work from the target language literature, or a teacher mwy write a passage carefully designned to include particular grammar rules and vocabulary. The translation may be written or spoken or both. Students should not translate idioms and the like literally, but rather in a way that shows that they understand their meaning.

Reading comprehension question

Students answer questions in the target language based on their understanding of the reading passage. Often the questions are sequenced so that the first group of the questions asks for information contained within the reading passage. In order to answer the second group of questions, students will have to make inferences based on their understanding of the passage. This means they will have to answer questions about the passage even though the answers are not contained in the passage itself. The third group of questions requires students to relate the passage to their own experience.

Antonyms/synonyms

Students are given one set of words and are asked to find antonyms in the reading passage. A similar exercise could be done by asking students tofind synonyms for a particular set of words. Or students might be askedto define a set of words based on their understanding of them as they occur in the reading passage. Other exercises that ask students to work with the vocabulary of the passage are also possible.

Cognates

Students are taught to recognize cognates by learning the spelling or sound patterns that correspond between the languages. Students are also asked to memorize words that look like cognates but having meanings in the target language that are different from those in the native language. This technique, of course, would only be useful in languages that share cognates.

Deductive application of rule

Grammar rules are presented with examples. Exceptions to teach rule are also noted. Once students understand the rule, they are asked to apply it to some different examples.

Fill-in-the-blanks

Students are given a series of sentences with words missing. They fill in the blanks with new vocabulary items or with itemsof a particular grammar type, such as prepositions or verbs with different tenses.

Memorization

students are given lists of target language vocabulary words and their native language equivalents and are asked to memorize them. Students are also required to memorize grammatical rules and grammatical paradigms such as verb conjugations.

Use of words in sentences

In order to show that students understand the meaning and use of a new vocabulary item, they make up sentnces in which they use the new words.

Composition

The teacher gives the students a topic to write about in the target language. The topic is based upon some aspect of the reading passage of the leason. Sometimes, instead of creating a composition, students are asked to prepare a precis of the reading passage.

Bodoh?!?!

Aku selalu merasa
Menjadi manusia paling bodoh
Karena nilai sekolahku buruk sekali
Aku juga selalu merasa
Menjadi manusia paling kuper
Karena tidak mempunyai teman untuk berbagi
Hingga suatu ketika
Ada seseorang yang berkata padaku
Nak, kamu sama sekali tidak bodoh
Yang bodoh itu
Mereka yang menghabiskan hidupnya
Dengan hal yang sia-sia
Kamu juga sama sekali tidak kuper
Tapi yang kuper itu
Orang yang menjadikan narkoba dan minuman keras
Sebagai teman mereka
Lalu. . .Aku bertanya dalam hati
Apa semua itu benar?